Sabtu, 29 Januari 2011 |

SITUS CANDI JOGJAKARTA

setelah kelayapan ga jelas selama setahun belakangan ini .akhirnya data mengenai situs kembali bertambah. walaupun ga semua situs tersebut pernah saya singgahi. namun hampir separuh dari situs-situs tersebut masih tersisa dan ada beberapa dari situs-situs itu juga yang masih jadi misteri.. ( bagi yang pernah mengkopi data yang saya pernah saya sebarkan beberapa bula/ tahun yang lalu... wajib di koreksi kembali, sebab banyak situs di beberapa titik di suatu tempat yang bertambah)


*********************** SLEMAN****************************

1. Candi Banyunibo (Cepit, Bokoharjo, Prambanan) candi

2. Situs dawung (Dawung, Bokoharjo, Prambanan) emas, perunggu

3. Candi Ratu Boko (Dawung, Bokoharjo, Prambanan) candi

4. Candi Keblak (keblak, Bokoharjo, Prambanan) umpak

5. Situs Gatak (Gatak, Bokoharjo, Prambanan) yoni

6. Situs Kranjan (Kranjan, Bokoharjo, Prambanan) batu candi

6. Candi palemsari (Pelemsari, Bokoharjo, Prambanan) ratna

7. Situs Jobohan (jobohan, bokoharjo, Prambanan) batu candi

7. Candi payak (Payak, Bokoharjo, Prambanan)

8. Situs pulerejo (pulerejo, Bokoharjo, Prambanan) candi , arca budha

9. Situs gejlig (Gejlig ringinanan, bokoharjo, Prambanan) lingga, batu candi dari batu putih

10. candirejo (Candirejo, Bokoharjo, Prambanan)

11. Situs Klurak (Klurak, Bokoharjo, Prambanan)

12. Candi ngaglik (ngaglik, Bokoharjo, Prambanan)

13. Situs Marangan (Marangan, Bokoharjo, Prambanan) reruntuhan candi

14. Situs WatuGudhig (Jobohan, Bokoharjo, Prambanan) Umpak batu

15. Candi Ijo (Groyokan, Sambirejo, Prambanan) Candi, yoni, arca

16. Situs Sumur Bandung (Groyokan, Sambirejo, Prambanan) Reruntuhan Candi

17. Situs Arca Gupolo (Groyokan , Sambirejo, Prambanan) Arca

18. Situs arca ganesa (Dawangsari, Sambirejo, Prambanan) Arca

19. Situs dawangsari (Dawangsari, sambirejo, prambanan) reruntuhan candi, stupa

20. Candi miri (Nguwot, Sambirejo, Prambanan) Reruntuhan Candi, Yoni

21. Candi Barong (Candisari, Sambirejo, Prambanan) Candi

22. Situs sumberwatu (Sumberwatu, Sambirejo, Prambanan) reruntuhan candi, stupa

23. Pura dharma shanti (Sumberwatu, Sambirejo, Prambanan) lingga

24. Situs arca budha (Sumberwatu, Sambirejo, Prambanan) Arca

25. Situs lingga sumberwatu (Sumberwatu, Sambirejo, Prambanan) lingga

26. Candisari sorogedug (Candi sari, Sambirejo, Prambanan)

27. Situs klengkong (Klengkong, Sambirejo, Prambanan)

28. Situs ledoksari (ledoksari, Sambirejo, Prambanan)

29. Candi tinjon (Tinjon, Sambirejo, Prambana) pondasi kaki candi

30. Candi Singo (Singo, Madurejo, Prambanan) kinara-kinari, watu candi

31. Candi bubrah (Madurejo, prambanan) antefik, batu candi

32. Candi Nogosari (Nogosari, Madurejo, Prambanan) reruntuhan Candi

33. Situs grembyangan (Grembyangan, Madurejo, Prambanan) batu Candi, stupa

34. Situs Polengan (Polengan Madurejo, Prambanan) batu candi, yoni

35. Candi berkah (berkah Madurejo, Prambanan)

36. Candi Prambanan (Karangasem, bokoharjo,Prambanan) candi, arcai

37. Situs sorogedug (Sorogedug, sumberharjo, prambanan) batu candi

38. Candi daleman (Sawo, Sumberharjo, Prambanan)

39. Candi Sawo (Sawo, Sumberejo, Prambanan) batu candi, antefik

40. Candi Krapyak (Krapyak, Sumberejo, Prambanan) batu Candi, yoni

40.Situs Grogol ( Grogol, Sumberejo, Prambanan) Batu Candi

41. Situs polangan (Polangan, sumberejo,Prambanan) batu candi, yoni

42. Situs arca bogem (bogem, Prambanan) arca budha

43. Situs Tanjungtirta (Tanjungtirta, Berbah)

44. Gua ngesong (Blumbangan, jogotirto, Berbah) relief padma di dinding gua

45. Candi Abang (Candi Abang, Jogotirto, Berbah) Candi dari batu bata, umpak

46. Situs Goa Sentono (jogotirto, Berbah) gua dengan pahatan dewa hindu, lingga yoni

47. candi Klodangan (Klodangan, Sendangtirto, Berbah) pondasi kaki candi

48. Situs sonosari (Sonosari, tegaltirto, berbah) pondasi kaki candi kini sudah dipendam kembali

49. Situs kuton (Kuton, tegaltirto, berbah)

50. Situs Candirejo (Candirejo, Tegaltirto, Berbah)

51. Situs tanjungtirto (Tanjungtirto, kalitirto, Berbah)

52. Situs bendungan Sumber (Sumber lor, kalitirto, Berbah) Yoni, batu candi

53. Situs jagalan (Jagalan, kalitirto, Berbah)

54. Situs condong catur (condong catur, depok) Stupa, batui candi

55. Situs Puren (Puren, Condongcatur, Depok) batu candi yang kini sudah di pendam kembali

56. Situs maguwo (Maguwoharjo, depok)

57. Situs karangploso (Karangploso, maguwoharjo, depok)

58. Candi kedulan (Kedulan, Tirtomani, Kalasan) Candi, yoni, arca

59. Arca bugisan (Bugisan,tirtomartani, kalasan) arca, batu candi, antefik, makara

60. Candi saman (Brintikan, tirtomartani, kalasan)

61. Situs dhuri (Dhuri, tirtomartani, kalasan) batu candi

62. Situs kalimata (Kalimata, tirtomartani, kalasan)

63. Situs ngajek (ngajek, tirtomartani, kalasan)

64. Situs jetis (jetis, tirtomartani, kalasan)

65. Situs tegalsari (tegalsari, tirtomartani, kalasan)

66. Situs karang (Karang, tirtomartani, kalasan)

67. Situs glondong(Glondong, tirtomartani, kalasan)

68. Situs sanan (Sanan, tirtomartani, kalasan)

69. Candi sari (Bendan, Tirtomartani, Kalasan) Candi

70. Candi Kalasan (Tirtomartani, Kalasan) Candi

71. Candi Sambisari (Sambisari, Purwomartani, Kalasan) Candi, lingga yoni, arca

72. Candi kadisoka (kadisoka, purwomartani, kalasan) Candi

73. Situs cupuwatu (Cupuwatu, purwomartani, kalasan) stupa yang kini telah berpindah ke gedung agung

74. Situs ngaglik (Cupuwatu, purwomartani, kalasan)

75. Situs babadan (babadan, purwomartani, kalasan) komponen stupa

76. Situs pronanggan (pronanggan, purwomartani, kalasan)

77. Situs samadaran(samadaran, purwomartani, kalasan)

78. Situs balongbayen (balongbayen, purwomartani, kalasan )

79. Situs sambiroto (sambiroto, purwomartani, kalasan)

80. Situs bromonilan (bromonilan, purwomartani, kalasan)

81. Situs temanggal (temanggal, purwomartani, kalasan)

82. Situs tundan (tundan, purwomartani, kalasa )

83. Situs pucung (Pucung, Tamanmartani, Kalasan)

84. Situs ringinsari (ringinsari, Tamanmartani, Kalasan)

85. Situs pakem (pakem, Tamanmartani, Kalasan)

86. Situs bogem (bogem, Tamanmartani, Kalasan)

87. Situs patihan (patihan, Tamanmartani, Kalasan)

88. Situs gunung mijil (Randu gunting, tamanmartani, kalasan) arca, batu candi

89. Situs senden (senden selomartani, kalasan) candi yang kini telah dipendam kembali

90. Situs pondok (Pondok, selomartani, kalasan) yoni, batu candi, makara

91. Situs tegalrejo (Tegalrejo, selomartani, kalasan)

92. Situs Gambiran (Gambiran, Sindumartani, Ngemplak)

93. Situs kejambon (Mkm ketutuk, kejambon lor, Sindumartani, Ngemplak) arca, batu candi

94. Sendang lanang wadon (Joholanang, sindumartani, ngemplak) Batu candi

95. Sumur tiban (Lentingan, Sindumartani, Ngemplak) Batu Candi

96. Candi Morangan (Morangan, Sindumartani, Ngemplak) Candi, arca, yoni

97. Candi Gebang (Gebang, Wedomartani, Ngemplak) Candi, arca

98. Situs marangan(Marangan, Sindumartani, Ngemplak)

99. Situs Besi (Besi, Sukoharjo, Ngaglik)

100. Situs Karangkemloko (Karangkemloko, Sariharjo, Ngaglik) tugu, candi yang sudah dipendam kembali

101. Situs sembung (Sembung, sariharjo, ngaglik)

102. Situs randu gawang (Randu gawang, sariharjo, ngaglik)

103. Candi kimpulan (Kimpulan UII,kimpulan ngaglik) candi, arca, lingga yoni

104. Situs Palgading (Palgading, Sinduharjo, Ngaglik) candi, stupa

105. Situs Ngepas (Ngepas, Donoharjo, Ngaglik) arca ganesa, nandi

106. situs jetis (Jetis, donoharjo, ngaglik)

107. Situs maron (Maron, donoharjo, ngaglik)

108. Situs candi madiro (Candimadiro, donoharjo, ngalik)

109. Situs candi (Candi, sardonoharjo, ngaglik)

110. Situs Jodog (Jodog, Mlati)

111. Situs jonggrangan (jonggrangan Sumberadi, Mlati)

112. Situs lebah (lebah Sumberadi, Mlati)

113. Situs jetis (jetis Sumberadi, Mlati)

114. Situs warak (warak Sumberadi, Mlati)

115. Situs kadilanggu (kadilanggu Sumberadi, Mlati)

116. Situs gabahan (gabahan Sumberadi, Mlati)

117. Situs Bagusan (Bagusan Bagusan, Sumberadi, Mlati)

118. Situs Burikan(Burikan, Sumberadi, Mlati)

119. Situs candi (Candi, Sumberadi, Mlati)

120. Situs Jumeneng (Jumeneng, Sumberadi, Mlati)

121. Situs Konteng (Konteng, Sumberadi, Mlati)

122. Situs Cebongan(Cebongan, Sumberadi, Mlati)

123. Situs Pundong (Pundong, Tirtoadi, Mlati)

124. Situs Karang Tengah (Karang Tengah, Tirtoadi, Mlati)

125. Situs Plaosan (Plaosan, Tlogoadi, Mlati)

126. Situs karang bajang (karang bajang, Tlogoadi, Mlati)

127. Situs Candi Cebongan(Cebongan, Tlogoadi, Mlati)

128. Situs gatak (gatak, Tlogoadi, Mlati)

129. Situs ngaglik (ngaglik, Tlogoadi, Mlati)

130. Situs janturan (janturan, Tlogoadi, Mlati)

131. Situs karanggeneng (Karanggeneng, Sendangadi, Mlati)

132. Situs Mulungan (Mulungan, Sendangadi, Mlati)

132. Situs jonge (Jonge, sendangadi, Mlati)

134. Situs jitar (Jitar, sumberarum, moyudan)

135. Situs bandelan bandelan, sumberarum, moyudan)

136. Situs gedongan gedongan, sumberarum, moyudan)

137. Situs betakan (betakan, sumberarum, moyudan)

138. Situs kembangan (Kembangan, Sumberahayu, moyudan)

139. Situs pingitan (pingitan, Sumbersari, Moyudan)

140. Situs sumingin (sumingin, Sumbersari, Moyudan)

141. Situs sombongan (sombongan, Sumbersari, Moyudan)

142. Situs jetis (jetis, Sumbersari, Moyudan)

143. Situs sukohino (sukohino, Sumbersari, Moyudan)

144. Situs Tumut (Tumut, Sumbersari, Moyudan)

145. Situs Punden (Punden, Sendangrejo, Minggir)

146. Situs kedung prahu (Kedungprahu, sendangrejo, minggir)

147. Situs sunggiran (sunggiran, sendangrejo, minggir)

148. Situs parakan (parakan, sendangrejo, minggir)

149. Situs kebonnagung (Kebonnagung, sendanggagung, minggir)

150. Situs beji (Beji, sendangmulyo, minggir)

151. Situs progag (Progag, sendangmulyo, minggir)

152. Situs jombokan (Jombokan, sendangarum, minggir)

153. Situs Klaci (Klaci Lor, Margoluwih, Seyegan)

154. Situs barak cilik (Barakcilik, margoluwih, sayegan)

155. Situs gunung wungkal (Gunung wungkal, margoluwih, sayegan)

156. Situs susukan (Susukan, margokatan, sayegan)

157. Situs somokatan (Somokatan, margokatan, sayegan)

158. Situs ngino (Ngino, margoagung, sayegan)

159. Situs sawah candi (Sawah candi, margoagung, sayegan)

160. Situs somorae (somorae, margoagung, sayegan)

161. Situs mrincingan (Mrincingan, margomulyo, sayegan)

162. Situs ngumbul (ngumbul, margomulyo, sayegan)

163. Situs jemblengan (jemblengan, margomulyo, sayegan)

164. Candi Jingin Sayegan)

165. Situs mangunan (Mangunan, Caturharjo, sleman)

166. Situs Malang (Malang, Caturharjo, Sleman)

167. Situs Karantanjung (Karangtanjung, Pendowoharjo, Sleman)

168. Situs jogopaten (Jogopaten, pendowoharjo, sleman)

169. Situs brayat (Brayat, pendowoharjo, sleman)

170. Situs jetis (Jetis, pendowoharjo, sleman)

171. Situs Miring (Miring, Morangan, Triharjo, Sleman)

172. Situs pangeran (Pangeran, triharjo, sleman)

173. sItus kentungan (Kentungan, triharjo, sleman)

174. Situs sebayu (Sebayu, triharjo, sleman)

175. Candi Wadas (Candi wadas, Tridadi, Sleman)

176. Situs kepitu (Kepitu, trimulyo, sleman)

177. Situs Karang (Karang, Banyurejo, Tempel)

178. Situs soko (Sokowetan, mandikorejo, tempel)

179. Situs plumbon (Plumbon, mororejo, tempel )

180. Situs kaliasih (Kaliasih, mororejo, tempel)

181. Situs cemoro (Cemoro, sumberejo, tempel)

182. Situs lengkung kidul (Lengkung kidul, sumberejo, tempel)

183. Situs jalakan (Jalakan, banyurejo, tempel)

184. Situs ngelengis (Ngelengis, banyurejo, tempel)

185. Situs bulan (Bulan, banyurejo, tempel)

186. Situs batang (Batang, tambakrejo, tempel)

187. Situs Klegung (Klegung, Donokerto, Turi)

188. Situs gading (Gading, donokerto, Turi)

189. Situs turi (Turi, donokerto, turi)

190. Situs randusongo (Randusongo, donokerto, turi)

191. Situs gabungan (Gabungan, donokerto, turi)

192. Situs karanggawang (Karanggawang, girikerto, turi)

193. Pertapaan surenglangang (Balerante, wonokerto, Turi) Batu Candi

194. Pertapaan Semar (TegalArum, Wonokerto, Turi) Batu Candi

195. Situs Ganggong (Ganggong, Bangunkerto, Turi)

196. Situs Karang Geneng (Karanggeneng, Purwobinangun, Pakem) nandi, yoni

197. Situs Tawangrejo (Tawangrejo, Purwobinangun, Pakem)

198. Situs candi (Candi, Purwobinangun, Pakem) makara, batu candi

199. Situs Cepet (Cepet, Purwobinangun, Pakem) yoni, batu candi

200. Situs petro (Dsn petro, purwobinangun, pakem) jaladwara, peripih

201. Situs Wringinharjo (Wringin, Purwobinangun, Pakem)

202. Situs wringinrejo (Wringinrejo, purwobinangun, pakem)

203. Situs tawangharjo (jln turgo tawangrejo, purwomartani)

204. Situs Sudimoro (Jl.Pulowatu-Turgo, sudimoro, purwobinangun, pakem)

205. Pasanggrahan Dalem (Ngeksigondo Kaliurang) pesanggrahan

206. Situs Jetis (Jetis, Argomulyo, Cangkringan) yoni, batu candi

207. Situs Jaranan (Jaranan, Argomulyo, Cangkringan)

208. Situs guling (guling, Argomulyo, Cangkringan) arca, nandi, lingga

209. Situs mudal (mudal, Argomulyo, Cangkringan)

210. Situs gayam (gayam, Argomulyo, Cangkringan)

211. Situs kenteng (kenteng, Argomulyo, Cangkringan)

212. Situs banaran padi (Banaran padi, Argomulyo, Cangkringan)

213. Situs sanggrahan (sanggrahan, Argomulyo, Cangkringan)

214. Situs karanglo (karanglo, Argomulyo, Cangkringan)

215. Situs brongkal (brongkal, Argomulyo, Cangkringan)

216. Situs cangkringan (cangkringan, Argomulyo, Cangkringan)

217. Situs Kali Gendol (Kali Gendol, cangkringan) batu candi di pinggir sungai

218. Situs Besalen (Besalan, Glagaharjo, Cangkringan) stupa, batu candi

219. Situs candi beluran (Beluran, sindomoyo, godean) peripih

********************BANTUL*******************************

1. Candi mantub ( Mantup, Baturetno,banguntapan) Candi dari batu bata, arca

2. Candi Gampingan (Gampingan, Sitimulyo, Piyungan) Candi, stupa, arca

3. Candi Ganjuran (ganjuran, Sumbermulyo, Bambanglipuro) Candi beragama kristen

4. Situs Payak ( Binuran, Baturetno, Banguntapan) pertirtaan

5. Situs Krapyak (Ngireng ireng, panggungharjo, sewon bantul) pondasi kaki candi

6. Situs Karang Gedhe (karang gede, panggungharjo, sewon) yoni, peripih

7. Situs Semail (semail, panggungharjo, sewon) tugu

8. Situs Mangir (Mangir, Pajangan) yoni, umpak, batucandi, arca nandi, lingga

9. Pertilasan ki ageng mangir (Ds Mangir, Kec Pajangan, Kab Bantul) petilasan

10. Situs watu kebo (Ds Mangir, Kec Pajangan, Kab Bantul) arca nandi

11. Situs Watugilang (Ds Watugilang, Kec Banguntapan, Kab Bantul) Batu berelief

12. Situs Watugilang (watugilang, Kota gede) petilasan, batu gong

13. situs Arca garuda (Gedongkuning, Rejowinangun, Kotagede) arca garuda

14. Gua Surocolo (Poyahan, Seloharji, Pundong) Jaladwar, batu candi, prasasti

15. Situs kauman (Kauman, Ds Pleret, Kec Pleret, Kab Bantul) reruntuhan kraton

16. Situs kerto ( Kerto, Pleret, Kec Pleret) umpak, bekas keraton

17. Situs Kedaton ( Kedaton, Pleret, Pleret) bekas kraton

18. situs Watu Wedhok ( Selopamioro, Imogiri)

19. situs Batu Songkamal (Sitimulyo, Piyungan)

20. situs Watu Lindung (Sitimulyo, Piyungan)

21. situs Payak (Sitimulyo Piyungan)

22. situs Watu Cantheng (Jagalan, Banguntapan)

23. situs Watu Gilang (Jagalan ,Banguntapan)

24. situs Segoroyoso ( Segoroyoso, Pleret)

25. situs watugilang (Gilangharjo, Pandak) batu candi

26. Situs mayungan (Mayungan Triharjo Pandak)

27. Sendang pelempoh ( guting, pandak) Arca nandi

28. Gua jepang (Ngreco, Seloharjo, Pundong) gua, batu candi, arca

29. Gua selarong (Pajangan bantul) Umpak, yoni

30. Pertilasan senopati (Jagalan, Banguntapan)

31. sendang kasihan (kasihan tamantirto kasihan) Sendang, arca

32. pesanggrahan ambinangun (Kalipakis, Tirtonirmolo, Kasihan) bekas kraton

33. Sendang titis (Semanggi, Bangunjiwo, Kasihan) sendang bekas petilasan pak harto

34. situs regocolo (regocolo, bangunjiwo, kasihan) yoni

35. Situs bawong (Desa Trimulyo, Kec Jetis, Kab, Bantul)

36. Situs maulana magribi (Makam maulanan maghribi, pantai parang tritis, bantul) arca, umpak, nandi

**************** KULON PROGO**********************

1. Situs Stupa (Sidorejo, Glagah, Temon) stupa

2. Situs giriyini (Girinyono, Sendangsari, Pengasih) Lingga

3. Situs kamal (Kamal, Karangsari, Pengasih) Yoni

4. situs gonotirto (Tirto, Hargotirto, Kokap) lingga, arca

5. Situs ngaseman (Ngaseman, Hargorejo, Kokap) menhir

6. Situs tangkisan (Tangkisan, Hargomulyo, Kokap) Lingga

7. Candi Jatiwangi (Grubug, Jatisarono, Nanggulan) Candi yang kini sudah dipendam kembali

8. Candi Sambiroto (Sambiroto, Banyuroto, Nanggulan) Candi yang terbuat dari batu bata

9. Situs kenteng (Kenteng,Kembang, Nanggulan) Lesung Batu

10. Situs nandi kalibawang (kantor kecamatan Kalibawang) Arca Nandi

11. Candi Pringtali (pringtali, Kebonharjo, Samigaluh) yoni yang dijadikan sebuah tugu

12. Situs ngalian (Ngalian, Ngargosari, Samigaluh) Arca Ganesa

13. Pesanggrahan paku alam VII ( tambak, Triharjo, Wates) arca, lingga yang kini telah dicuri


************ GUNUNG KIDUL *****************

1. Candi Risan (risan, Candirejo, Semin) candi, arca

2. Candi Semin (semin)

3. situs Sumberejo (umberejo, Semin )candi

4. situs Bendung (Bendung Kec Semin) candi

5. Candi plembutan (plembutan, playen) reruntuhan

6. Candi papringan ( paprinan, playen) reruntuhan, umpak, arca

7. situs kepil ( Kepil, bandung , playen)

8. situs bleberan ( bleberan, playen) megalitik

9. Candi Gembirowati (Girijati, purwosari) candi

10. Candi Dengok (Dengok Lor, Poncorejo,Semanu) candi, arca, lingga

11. Situs Semanu (Semanul)

12. situs Pacarejo ( pancarejo, semanu) arca

13. situs watusigar (watu Sigar, ngawen) candi

14. situs Gedhangan (gendhangan, ngawenl)

15. situs Kampung( Kampung, ngawen)

16. situs Genjahan ( genjahan, ponjong)

17. situs Pulutan (Pulutan,wonosari)

18. situs Ngawu (ngawu, wonosari)

19. situs Wareng (wereng, wonosari)

20. situs Kajar (kajar, piyaman, Kec wonosari)

21 Candi Nglemuru ( Nglemuru, jatiayu, Karangmojo) reruntuhan

22. Situs gunung bang ( bejiharjo, karangmojo) megalitikum

23. Situs sokoliman ( Sokoliman, Bejiharjo, Karangmojo) megalitikum

24. Candi Konengan ( Konengan, Ngawit, Karangmojo)

25. Situs Gondang ( Ngawis,Karangmojo) megalitikum, arca

26. Situs Beji (Bejiharjo, Karangmojo)

27. Situs Ngluweng (ngluweng, karangmojol) Gua purba

28. Situs Bejiharjo (bejiharjo, karangmojo)

28. situs sumur gedhe ( bejiharjo, karangmojo) batu candi

29. Candi ngawis (Jl.Branjan RT,03 RW6 ngawis, karangmojo) candi

30. Situs rejosari ( rejosari ngawis karamgmojo)

31. Situs Wiladeg ( Wiladeg, Karangmojo) arca nandi

32. situs Jatiayu (Jati ayu, karangmojo) komponen arca, batu candi

33. Candi Giring (Giring, Kec paliyan) candi, stupa, umpak

34. petilasan jaka tarub ( Giring, paliyan) lumpang, batu candi

35. Pertapaan Kembang Lampi ( Giriseka, Panggang) pertilasan

36. situs Nandi Baron (sorowetan jalan baron km12)

***************** PENAMPUNGAN ARCA**********************

1. Penampungan cagar budaya turi (Agrowisata turi) Arca, yoni, stupa

2. Penampungan cagar budaya mlati (Cebongan, mlati) Arca

3. Penampungan cagar budaya sayegan (sayegan) Arca

4. Penampungan menhir bleber (Bleberan, playen, Gunung Kidul) menhir


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Jumat, 28 Januari 2011 |

candi miri

candi miri kini hanya menyisakan reruntuhannya saja. dan sepertinya susah untuk bisa direkonstruksi kembali. candi miri sendiri memiliki keunikan yaitu candinya terbuat dari kombinasi batu andersit dan juga batu putih. salah satu bagian candi yang masih terlihat ialah bagian pondasi/ubin candi yang masih terlihat walau sayangny bagian kaki, badan dan atap candi batunya sudah menyatu dan sepertinya banyak yang telah menghilang.

yoni pertama


candi miri sendiri berada di dusun nguwot, sambirejo, prambanan sleman. dan berada di tengah hutan dan juga berada di sebuah puncak bukit. dikarnakan letaknya yang susah dijamah semua orang. candi ini serasa kesepian di tengah hutan. di candi ini kini masih menyisakan 2 buah yoni. yoni pertama bentuknya masih bagus, walau bagian lingganya telah menghilang.

yoni kedua

yoni kedua bentuknya lebih kecil dan bagian badannya sudah tak utuh lagi. setengah bagiannya telah hancur. dan sama seperti halnya yoni yang pertama . yoni yang kedua ini tak mempunyai lingga lagi.

sepertinya merupakan bagian dari kaki yoni pertama

tak jauh dari dua yon itersebut berada, terdapat sebuah batu yang bentuknya seperti sebuah lapik yoni 2 komponen batu. sepertinya pasangan dari bagian kaki dari yoni yang pertama. pabila benar berarti yoni yang pertama mempunyai bentuk yang tersusun dari 2 buah bongkahan batu.

candi miri

dahulu di sekitar candi miri pernah diketemukan sebuah arca dewa dan juga arca nandi namun kini telah diamankan oleh pihak BP3. dan warga sekitar perpendapat bahwa batu candi terbuat dari bongkahan yang diambil dari sebuah bukit yang bernama bukit watu letter. yang jaraknya dari candi miri hanya sekitar 100 meteran. dan dari puncak bukit watu letter tersebut kita bisa melihat kecamatan prambanan bagian klaten. dan terlihat jelas hamparan hijau persawahan masyarakat prambanan.

bukit watu leter

dikarnakan candi miri ini berada di puncak bukit dan juga di tengah hutan, jadi akses menuju kesitus ini harus dilalui dengan berjalan kaki. dan jarak dari parkiran motor menuju candi sekitar 2 kilometeran. dan cara tergampang menuju situs ini ialah dengan mengikuti tiang listrik yang berpusat di puncak bukit tersebut. pasti candi miri bisa diketemukan. atau bila ingin lebih aman lagi dari resiko tersesat di tengah hutan. yaitu dengan mengunjungi situs ini pagi hari. sebab masih banyak ibu-ibu petani yang sedang berkebun dan bila kesiangan dikit aja ibu-ibu petani tersebut sudah menghilang entah kemana..!


NB : dengan anda mengunjungi situs cagar budaya dan sejarah bangsa ini, secara tidak langsung anda telah melestarikan saksi sejarah bangsa yang masih tersisa.. dan jangan biarkan batu-batu kuno tersebut hanya dijadikan sebagai dongeng masa kecil kita yang lambat laun bisa punah dikikis jaman..


selamat kelayapan..
salam budaya, salam nyariwatu selalu.

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Kamis, 27 Januari 2011 |

sasanalaya ki ageng sekaralas

sebuah kompleks makam di dusun tambakrejo, donoharjo, ngaglik sleman sungguh unik dan nyentrik. kebanyakan patok makam umumnya menggunkana nisan , salip, kijing ataupun hanya patokyang terbuat dari kayu. namun di dusun tambakrejo ini patok makamnya menggunakan sebuah strupa. kompleks makam tersebut bernama sasanalaya 1 ki ageng sekaralas.

kompleks makam ki ageng sekaralas

ki ageng sekaralas sendiri merupakan seorang bangsawan dari kerajaan galuh pakuan jawa barat. dahulu ki agengsekaralas bernama asli pangeran kusumajati, ia adalah putra dari sri baduga maharaja pakuningrat, semula pangeran kusumajati akan dijadikan putra mahkota oleh ayahnya namun ia lebih suka berkelana dan berguru pada pendeta. hal tersebutlah yang membuah sri baduga sedih dan akhirnya wafat.

makam bernisan stupa

setelah ayahnya meninggal ia lalu berkelana dengan istri dan juga 3 pengawalnya dan banyak orang yang mengenalnya dengan nama mbah brewok. dan hingga akhirnmya ia berganti nama menjadi ki ageng sekaralas. nama tersebut berasal dari perannya di masyarakat sebagai pembuka hutan/alas. dan nama tersebut lahir sebagai penyembunyian identitasnya sebagai anak bangsawan dan juga calon raja. hingga akhirnya ia wafat disini. ia masih menjadi seseorang yang rendah hati dan tidak sombong.

kompleks makam ki ageng sekaralas

kompleks makam ini sendiri dahulu masih kumuh dan hanya berupa makam yang tak terawat namaun pada saat diadakan tirakatan di makam tersebut warga sekitar mendapat wangsit agar merubah nisan ki agengsekaralas menjadi sebuah stupa. sebagai lambang keagamaan kiageng yang beragama budha. dan akhirnya warga sekitar gotongroyong membersihkan dan menjaga makam tersebut.
seperti sebuah tanggal pembuatan

makam tersebut hingga kini masih sering dijadikan sebagai tempat pejiarah dan ada sesuatu yang unik juga selain makam tersebut. yaitu ada banyak patoh yang bertuliskan aneh-aneh seperti contoh patok bertuliskan : sombong banget.... kurang jelas untuk apa patok peringatan tersebut di tancapkan di sampingmakam.

patok samping makam yang aneh


# terima kasih untuk tembi atas informasinya #


NB : dengan anda mengunjungi situs cagar budaya dan sejarah bangsa ini, secara tidak langsung anda telah melestarikan saksi sejarah bangsa yang masih tersisa.. dan jangan biarkan batu-batu kuno tersebut hanya dijadikan sebagai dongeng masa kecil kita yang lambat laun bisa punah dikikis jaman..


selamat kelayapan..
salam budaya, salam nyariwatu selalu.

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

situs watugilang banguntapan

situs watu gilang yang berada di dusun gilang baturetno, banguntapan, bantul, DIY. masih simpang siur mengenai kegunaan dan masa pembuatannya. situs watu gilang ini sebuah tempat semedi atau adalah sebuah bangunan tertentu. kejelasannya masih simpang siur.

situs watugilang banguntapan

menurut laporan penelitian herindra wikan nur pragnyana, dalam skripsi S1 jurusan arkeologi UGM tahun 2005 dengan judul potensi situs-situs masa klasik di kawasan piungan dan banguntapan Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. disebuatkan bahwasanya dahulu kala situs watugilang tersebut merupakan sebuah pertapaan dari seorang Kyai bernama Kyai gejawan

relief kambing dan sapi

di setiap dinding badan watu gilang memiliki 2 panel relief berbentuk binatang dengan di kombinasikan bentuk sulur-sulur dan ornamen bunga. ada beberapa sumber yang menyebutkan bahwa panel-panel tersebut merupakan sebuah perlambangan dari tokoh-tokoh dalam wayang.

relief ikan dan musang

pada sisi utara terdapat relief bergambar ikan dan musang, sedangkan sisi barat terdapat relief gajah dan kuda terbang, sisi selatan kuda dan burung dan di sisi timur terdapat relief kambing dan sapi.dan mengenai binatang-binatang tersebut dipasang-pasangkan, cerita mengenai penggambarannya belum bisa dipecahkan.

relief gajah dan kuda terbang

situs watugilang sendiri berukuran panjang 2,60 m dan tinggi 1 m. sedangkan bagian atap watu gilang tersebut rata dan tepat ditengah terdapat sebuah lubang dengan kedalaman 15 cm dan berdiameter 18 cm. kemungkinan dahulu digunakan sebagai tempat dupa/penyanggah /penompang.

relief kuda dan burung

situs ini sendiri berada di sebuah lahan kosong yang di keteri oleh rumah-rumah penduduk. bukan tidak mungkin masa yang akan datang bisa tergusur moderenisasi. dan sayangnya tak ada papan pengumuman mengenai kejelasan bahwa batu gilang tersebut merupakan warisan budaya yang perlu dilindungi oleh negara.


NB : dengan anda mengunjungi situs cagar budaya dan sejarah bangsa ini, secara tidak langsung anda telah melestarikan saksi sejarah bangsa yang masih tersisa.. dan jangan biarkan batu-batu kuno tersebut hanya dijadikan sebagai dongeng masa kecil kita yang lambat laun bisa punah dikikis jaman..


selamat kelayapan..
salam budaya, salam nyariwatu selalu.

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

situs rogocolo

di kompleks makam KRT secadiningrat atau yang lebih dikenal dengan nama tan ji sing di dusun regoloco, bangunjiwo, kasihan bantul, DIY. terdapat 2buah yoni yang berada di dalam komplekas makam. kurang jelas mengapa yoni yoni tersebut bisa berada disitu. yoni pertama keadaannya masih baik hanya saja bagian ceratnya telah patah. dan memiliki sisi atas badan yoni yang bergelombang walau sayangnya bagian lingganya telah menghilang.

yoni pertama

yoni kedua bentuknya berbeda dengan yoni pertama. yoni kedua lebih kecil dan bagian ceratnya masih ada disana, walau sama dengan yoni pertama, bentuk lingga sudah tak berada disana lagi. dan diatap yoni tersebut terdapat sebuah tungku menyan kemungkinan yoni tersebut masih disakralkanoleh penduduk setempat.

yoni kedua

menurut penuturan juru kunci yoni-yoni tersebut memang sudah ada sejak dulu. dan kemungkinan di daerah gunung recocolo tersebut dahulu warganya banyak menganut agama hindu. dan mengenai nama tan jin sing sendiri identik dengan sebuah kapitan cina yang menjadi bupati di yogya tahun 18an. tan jin sing berperan penting membantu keraton jogja saat melawan hadangan inggris yang hendak menjajah jogjakarta pada tahun1812.

yoni yang berada di depan pintu gerbang makam tan jin sing

hingga akhirnya karna pengabdiannya tan jin sing diangkat jadi bupati oleh kraton pada 13 desember 1813 tan jin sing menjadi muslim dan menanggalkan kuncir dikepalanya dan mau melakukan ritual sunat.dan atas pengangkatannya menjadi bupati ia mendapat gelar dari keraton jogjakarta hadiningrat dengan nama kanjeng raden tumenggung secadiningrat.
kompleks makam tan jin sing

untuk menuju makam tersebut cara tergampang ialah dengan melalui jalur dimana pabrik gula madukismo kasihan bantul berada. sebab situs ini berada tepat di pinggir pagar pabrik gula di bagian selatan. tepatnya berada di sebuah bukit kecil di dusun regacala.

# terima kasih untuk tembi atas informasinya #


NB : dengan anda mengunjungi situs cagar budaya dan sejarah bangsa ini, secara tidak langsung anda telah melestarikan saksi sejarah bangsa yang masih tersisa.. dan jangan biarkan batu-batu kuno tersebut hanya dijadikan sebagai dongeng masa kecil kita yang lambat laun bisa punah dikikis jaman..


selamat kelayapan..
salam budaya, salam nyariwatu selalu.

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Rabu, 26 Januari 2011 |

situs kradenan

di areal pemakaman umum kradenan terdapat2 buah yoni yang bentuknya masih lumayan baik. namun sayangnya tak ada satupun batu candi yang tersisa didusun tersebut. dan mengenai keberadaan 2 yoni tersebut diareal pemakaman masih kurang jelas.

yoni pertama

yoni pertama bentuknya kecil dan dibagian ceratnya agak patah. dan bagian lingganya telah menghilang entah kemana.

yoni kedua

yoni kedua bentuknya lebih lebar namun lebih pendek. kemungkinan setengah bagiannya masih terpendam tanah. sama seperti halnya yoni yang pertama, yoni yang kedua ini ceratnya telah patah dan lingganya telah menghilang. kemungkinan cerat-cerat yoni tersebut ada seorang yang sengaja mematahkannya.

2 buah yoni diarela pemakaman

yoni yoni tersebut berada di areal pemakaman di dusun kradenan, srumbung, magelang, Jawa Tengah dan berada di kawasan makam djagadiningratan. kemungkinan dahulu djajaningrat merupakan orang penting. itu bisa terlihat dari bentuk makam dan kerabatnya yang banyak diukir ayat-ayat suci/bahasa arab..
kompleks makam kradenan


# terima kasih untuk kris budiman dan cuk riomanda "bol brutu" atas informasinya #


NB : dengan anda mengunjungi situs cagar budaya dan sejarah bangsa ini, secara tidak langsung anda telah melestarikan saksi sejarah bangsa yang masih tersisa.. dan jangan biarkan batu-batu kuno tersebut hanya dijadikan sebagai dongeng masa kecil kita yang lambat laun bisa punah dikikis jaman..


selamat kelayapan..
salam budaya, salam nyariwatu selalu.

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Jumat, 21 Januari 2011 |

situs lingga sumberwatu

pegunungan prambanan memang menyipan banyak sekali peninggalan benda cagar budaya. desa sambirejo memang memiliki dataran yang tak rata sebab desa tersebut berada di perbukitan prambanan. dan akses menuju kesitus ini juga tak terlalu sulit, walau bila siang tiba desa ini seperti kota tak bertuan. salah satu situs yang tersisa di dusun sumberwatu, ialah 2 buah lingga yang berada tepat di pinggir jalan.

lingga pertama

lingga pertama berukuran tinggi dan agak ramping. dan sudah terdata oleh pihak BP3 dengan adanya nomenr inventarisnya. dan mengenai kegunaannya dahulu sebagai lingga dari sebuah yoni yang berukuran besar atau hanya sebuah lingga semu.

lingga kedua

begitu dengan lingga yang kedua yang kondisinya tak jauh berbeda. menurut warga sekitar lingga-lingga lainnya berada di pura dharma shanti yang berada tidak jauh dari situs ini berada. kemunkinan dahulu lingga-lingga ini masih 1 kompleks, namun tinggal 2 lingga ini yang tak di kumpulkan di altar pura.

situs lingga sumberwatu

2 lingga tersebut berada pada akses menuju candi ratu boko bila melewati jalur dari perbukitan prambanan. dan tepatnya berada di dusun sumberwatu, rt01, rw 01 desa sumberejo, prambanan, sleman.

berada di dusun sumberwatu RT01/RW 01


jalan tergampang menuju ke situs ini ialah dengan melalui jalan jogja solo, tepat di pintu propinsi jogja klaten di deket candi prambanan. berbelok menuju gang kecil tepat di samping gerbang propinsi. dan ikuti jalan tersebut hingga menuju ke atas bukit prambanan. ikuti jalan tersebut hingga melewati SD sumberwatu, lalu terus hingga tepat di pertigaan. anda berbelok ke kanan. dan ikuti jalan tersebut. dan situs ini berada tepat dipinggir jalan.


NB : dengan anda mengunjungi situs cagar budaya dan sejarah bangsa ini, secara tidak langsung anda telah melestarikan saksi sejarah bangsa yang masih tersisa.. dan jangan biarkan batu-batu kuno tersebut hanya dijadikan sebagai dongeng masa kecil kita yang lambat laun bisa punah dikikis jaman..


selamat kelayapan..
salam budaya, salam nyariwatu selalu.

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Rabu, 19 Januari 2011 |

situs jetis

situs jetis yang berada di dusun jetis, argomulyo, cangkringan, sleman, DIY. kini hanya menyisakan bagian batu-batu kecil dan polos saja. banyak batu candi yang di angkut oleh beberapa orang ke dalam truk dan warga sekitar sendiri tak mengetahui secara pasti siap orang-orang tersebut. disitus jetis ini sendiri tercatat sudah terjadi kasus pencurian sebanyak 5 kali.

batu candi yang tersisa

batu candi di dusun ini memang sudah berserakan di beberapa sudut sejak beberapa puluh tahun. pihak BP3 juga sudah 2 kali meneliti dan mencoba merekonstruksi candi tersebut. namun sayangnya banyak batu candi yang hilang. oleh karna hal tersebutlah. batu candi yang tersisa dibiarkan dibeberapa sudut dusun tersebut.

batu candi yang tersisa


batu candi yang tersisa

yoni dan beberapa artefak penting dari situs jetis ini sudah diamankan oleh pihak BP3, Akhir tahun 2010 yang lalu dan kini berada di penampungan arca di daerah turi.

batu candi yang tersisa

situs ini sendiri berada di samping aliran sungai gendol. seperti halnya candi morangan situs jaranan ataupun situs guling yang berada tidak jauh dari sius jetis ini berada. kemungkinan dahulu situs ini pernah terpendam lahar merapi.

yoni yang dulu berada di situs jetis (dokumentasi : rafael dan model: cuk riomanda)


NB : dengan anda mengunjungi situs cagar budaya dan sejarah bangsa ini, secara tidak langsung anda telah melestarikan saksi sejarah bangsa yang masih tersisa.. dan jangan biarkan batu-batu kuno tersebut hanya dijadikan sebagai dongeng masa kecil kita yang lambat laun bisa punah dikikis jaman..


selamat kelayapan..
salam budaya, salam nyariwatu selalu.

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

situs mangir

situs mangir yang berada di dusun mangir lor, kidul dan lor, desa sendangsari, pajangan bantul. dan disitus ini banyak kita temui beberapa saksi sejarah ki ageng mangir yang begitu melegendan sebab ia tidak mau tunduk oleh kerajaan mataram ataupun pajang. dan begitu keras keguguhannya. kerajaan mataran yang dipimpin oleh panembahan senopati. hingga akhirnya panembahan senopati memancing umpan meruntuhkan kekuasaan mangir dengan mengirimkan putrinya (sekar pambayun) sebagai pemancing taktik panembahan senopati melakukan jalan halus agar bisa menghancurkan keras kepalanya ki ageng mangir. dengan menyuruh anaknya menggoda dan menikahi ki ageng mangir. hingga akhirnya ki ageng mangir menjadi menantu dari panembahan senopati. dan karna kecantikan dan hasutan dari sekar pambayun akhirnya ki ageng mangir mengiyakan niat buruk yang sedang direncanakan panembahan senopati.

keraton mangir

hingga tahun 1581 kekuasaan mangir bisa di runtuhkan. bahkan cara menghancurkan dan melenyapkan ki ageng mangir pula begitu sadis. ada mitos yang mengungkapkan ki ageng mangir bati lantaran palanya di benturkan pada sebuah batu gilang panembahan senopati. dan akhirnya ki ageng mangir wafat dengan taktik yang dilancarkan oleh panembahan senopati.

lingga yoni di situs mangir

dan mengenai siapa mangir sebenarnya masihlah jadi sebuah misteri sebab ada beberapa sumber yang menyebutkan nama mangir dengan beberapa cerita yang berbeda. dan antara lai ialah:

dalam buku-buku sejarah tidak pernah disebutkan dengan jelas siapakah tohoh ki ageng mangir. dalam buku sejarah versi de graaf mengenai (kerajaan-kerajaan islam ditanah jawa, awal kebangkitan mataram, puncak kekuasaan mataram, disintegrasi mataram dibawah mangkut I dan seruntuhnya istana mataram). nama mangir tidak pernah disebutkatkan sama sekali, nama mangir justru terkenal didalam cerita tutur dan buku babat mangir.

dalam babat mangir disebutkan paling tidask ada tisa tokoh yang menggunakan naman mangir. dalam tulisan ini akan digunaklan penomeran untuk membedakan tokoh-tokoh yang semuanya menggunakan nama mangir. mangir I adalam putra radya alembumisani, seorang pelarian dari kerajaan majapahit. konon radyan alembumisani adalah putra brawijaya yang melarikan diri dari kerajaan majapahit karena serbuan tentara demak. ketika muda mangir I ini diberi nama Radya wanabaya. dan mangir I inilah yang terkenal dengan nama ki ageng mangi wanabaya.

ki ageng mangir wanabaya I kawin dengan seorang putri dari juwana. perkawinan tersebut lahirlah ki ageng mangir II. disamping itu ki ageng mangir I juga mempunya anak gadis, putri dari demang jelagong. perkawinan kiageng mangir wanabaya I dengan rara jelegong konon melahirkan seorang anak yang berupa ular (demikian disebut sebut dalam babad dan cerita tutur). anak yang kelak terkenal dengan nama ki bagus barukliting ini mempunyai kesaktian yang luar biasa, pada lidahnya bisa dibuat menjadi sembilan mata tombak oleh ayaknya sendiri dia diberi nama kiai baru

dalam persepsi pramodya ananta toer dalam bukunya drama mangir, barukliting dipersonifikasikan sebagai pemuda yang pandai menghimpun massa dan ahli strategi perang. barangkali apa yang dipersepsikan pram tidak meleset jauh. mengingat cerita tutur jawa dan babad sering demikian banyak dibumbui cerita-cerita yang berbau mitos, sandi, senepa, perumpamaa/teka-teki dan legenda.

ki ageng mangir II kelak kawin dengan seorang gadis, putri dari demang paker dari perkawinan inilahirlah kia ageng mangir III. ki ageng mangir wanabaya III inilah yang kelak meneruskan sifat-sifat ayah maupun kakekknya untuk tidak tunduk pada pemerintahan pajang maupun mataram. ia pulalah yang kemudian mewarisi tumbak kiai baru

seperti apa yang dikemukakan pram, sangat logislah bahwa putra ki ageng mangir I dengan rara jelegong tetaplah berupa manusia juga. manusia itu diberi nama barukliting. hanya karena ia lahir dari seorang wanita yang tidak dinikahi, maka dalam cerita babad ia digambarkan sebagai ular. kesaktian yang terletak dilidahnya diidentikkan oleh pram sebagai lidah yang demikian micara (semacam ahli pidato/diplomasi dan strategi). kepandaian berdiplomasi mengakibatkan barukliting mudah menghimpun massa. tidak aneh apabila kemudian ia menjadi sosok yang demikian diandalkan oleh ki ageng mangir II (saudara tirinya) dan ki ageng mangir wanabaya III pada zaman berikutnya (dalam versi babad mangir I diceritakan bahwa barukaliting tewas begitu dipotong lidahnya oleh ayahnya. sukma barukliting kemudian diperintahkan untuk tinggal di rwapening oleh ayahnya.

Pada masa kepemimpinan Ki Ageng Mangir Wanabaya III inilah Senapati melakukan aneksasi dengan jalan halus (siasat perkawinan) dan kasar (peperangan-perampasan). Dalam babad diceritakan bahwa kehendak untuk menghancurkan Mangir dari semula memang sudah tumbuh di hati Senapati. Ki Mandaraka menganjurkan supaya Mangir ditaklukkan dengan cara halus. Dengan demikian biaya perang bisa dihemat, korban jiwa dan harta tidak banyak yang jatuh. Siasat itu berhasil setelah Senapati mengumpankan putrinya sendiri yang bernama Rara Pembayun agar dapat dikawin oleh Ki Ageng Mangir Wanabaya III. Melalui Rara Pembayun itu pula Ki Ageng Mangir Wanabaya III menjadi bersikap sedikit lunak kepada Senapati (Mataram). Kelunakan hati Mangir III ini ditunjukkan dengan kesediaan Mangir III menghadap ke Mataram. Ketika menghadap itulah ia dihabisi oleh Senapati. (sumber: situs tembi)


sebuah arca dan lingga situs mangir

yang tersisa di situs mangir saat ini ialah lingga yoni, arca, batu candi dari batu bata, umpak dan sebuah petilasan yang dipercaya sebagai singga sana ki ageng mangir.

petilasan ki ageng mangir

petilasan ki ageng mangir berada di bawah pohon beringin dan petilasannyapun telah diberi rumah kaca demi menghormati sejarah mangir di dusun tersebut.

petilasan ki ageng mangir

sebenarnya situs mangir begitu luas dan penyebarannyapun begitu tercecer dimana-mana. ada seorang warga dusun mangir yang rela menghibahkan banyak uangnya untuk melestarikan saksi sejarah kejayaan mangir didusunnya tersebut. suwardoyo telah hampir 25 tahun menjadi situs-situs mangir tersebut. hingga ia memberi pagar agar situs mangir tersebut menjadi lebih terpelihara. hingga akhirnya dusun mangir mendapatkan status sebagai desa budaya. dan banyak wisatawan yang mau menyempatkan menengok situs mangir tersebut.

sebuah umpak

dan sekitar 200 meter dari kraton dan petilasan mangir terdapat sebuah arca nandi yang warga sekitar menyebutnya dengan nama watu kebo. araca nandi inipun masih utuh dan berada disebuah halaman yang sudah dipagari.

watu kebo situs mangir

dilihat dari penyebaran situs yang tersisa bisa dipastikan dahulu ki ageng mangir menganut agama hindu.


NB : dengan anda mengunjungi situs cagar budaya dan sejarah bangsa ini, secara tidak langsung anda telah melestarikan saksi sejarah bangsa yang masih tersisa.. dan jangan biarkan batu-batu kuno tersebut hanya dijadikan sebagai dongeng masa kecil kita yang lambat laun bisa punah dikikis jaman..


selamat kelayapan..
salam budaya, salam nyariwatu selalu.

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO