Sabtu, 06 Juli 2013 |

Situs Plumbon Grabag

Situs Plumbon yang  berada di Dusun Plumbon, Desa Grabag, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, sepertinya adalah situs besar yang pernah ada di kawasan Grabag. di dusun plumbon sediri, terdapat 3 buah areal pemakaman yang jaraknya berkisar sekitar 150 hingga 200 meter yang lokasinya saling berjauhan. di tiga titik areal pemakaman tersebut, kesemuanya areal pemakaman terdapat tinggalan masa klasik berupa batu candi hingga sebuah yoni.

Berkaca dari keletakan situs ini yang cukup berjauahn, beberapa opsi pendangan bahwa situs ini dahulu terbangun di banyak titik tentu bisa terbukti. namun opsi lainnya yang membayangkan bahwa di dusun ini dahulu terdapat sebuah candi berukuran besar, tentu bisa saja dibenarkan. faktor jarak dan sebaran candi tersebutlah yang bisa saja membuktikkan.

Diareal pemakaman pertama, tepatnya di timur masuk dusun tersebut, terdapat sebuah batu Yoni yang kini kondisinya cukup memprihatinkan. batu komponen peribadatan umat hindu kuno tersebut kini dalam bentuk sisi badannya yang telah habis, bahkan komponen cerat hingga bagian lingganyapun telah menghilang.


Warga sekitar sendiri menyebtkan bahwa batu tersebut memang sering digunakan sebagai batu pengasah parang ataupun alat tajam mereka, sebelum berangkat ke sawah ataupun ladang. soal asal muasal dan keletakkan batu tersebut, warga sekitar tidak mengetahui secara pasti. mengingat Yoni tersebut memang sudah berada di posisi tersebut sejak puluhan tahun lalu.


Diareal pemakaman kedua, tepatnya diutara Dusun plumbon terdapat sebuah bukit kecil yang dijadikkan sebagai makam dusun tersebut, di sekitar bukit tersebut berjejer batu-batu candi dengan memiliki banyak pahatan. salah satu pahatan yang masih bisa dilihat disalah satu batu tersebut ialah ukiran bentuk sulur-sulur hingga ukiran bunga.
Dengan bentuk yang disusun berjejer mengelilingi bukit kecil tersebut, besar kemungkinan bahwa situs batu-batu ini memang sudah berpindah lokasi. warga sekitar memang sengaja menjejernya di pinggir bukit tersbeut, sebagai batasan tembok buatan untuk menjaga makam berpatok kayu dan batu tersebut.


Untuk kesekian kalinya, warga sekitarpun tidka mengetahui asal muasal batu-batu tersbeut, namun dari mereka memamng pernah mengumpulkan batu-batu yang terserak di halaman rumah mereka dan membawanya ke bukit tersebut. warga sekitarpun masih sering menyebut bukit kecil tersebut sebagai bukin candi.

Pemakaman terakhir yang terdapat penyebaran batu candi ialah di pemakaman ketiga, pemakaman ini berada tepat dpinggir jalan utama menuju candi umbul. tepatnya, berada di pintu masuk menuju dusun Plumbon. di pemakaman kecil ini terdapat banyak batu candi yang digunakan sebagai tembok makam hingga patok nisan.

Dari sisa batu candi yang masih terlhat dipemakaman ini, terdapat beberapa batu berukir, bahkan terdapat sebuah antefik yang termasuk baian dari unsur badan penghias bangunan candi. situs ini sendiri berdekatan dengan situs candi umbul dan juga Situs Puntingan. Besar kemungkinan pula bahwa ketiga situs ini merupakan mata rantai dari beberapa situs candi yang berada di kecamatan grabag Magelang


NB : dengan anda mengunjungi situs cagar budaya dan sejarah bangsa ini, secara tidak langsung anda telah melestarikan saksi sejarah bangsa yang masih tersisa.. dan jangan biarkan batu-batu kuno tersebut hanya dijadikan sebagai dongeng masa kecil kita, yang lambat laun tentu saja akan punah dikikis jaman..


Selamat Kelayapan..

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

2 komentar:

max trist mengatakan...

sip mantabs

Unknown mengatakan...

Untuk memahami jati diri,kita hendaknya paham sejarah lingkungan kita sendiri.darinya bisa kita lacak SPT apa lingkungan kita hingga bisa bangga & menghargai identitas diri,yg ahkirnya sadar untuk melestarikan peninggalan sejarah.
Terimakasih atas info yg disampaikan mjd pencerah by saya pribadi yg asli terlahir didaerah ini tp awam pengetahuan.
Trims

Posting Komentar

bangs yang bijak adalah bangsa yang hebat mengkritik dan mengapresiasi... mari di komentar?