Sabtu, 06 Juli 2013 |

Candi Dukuh

Candi Dukuh adalah salah satu Candi Hindu, yang berada Desa Rowoboni, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang.  Selama ini candi ini dikenal dangan nama Candi Brawijaya. Dimana, nama ini muncul karena persepsi masyarakat sekitar yang menduga, bahwa candi ini sebagai tempat pertapaan Raja Majapahit, Brawijaya.

Candi Dukuh

Candi ini erat kaitannya dengan pelarian Prabu Brawijaya V menuju Gunung Lawu untuk menghindari peperangan dengan anak kandungnya yang bernama Raden Patah. Beliau juga merupakan Raja Demak yang berniat mengajak ayahnya memeluk keyakinan sama dengan dirinya yang beragama Islam.  Karena latar belakang sejarah tersebut juga, kadang candi ini disebut juga dengan Candi Brawijaya. Candi dukuh keletakannya berada pada sebuah bukit kecil, yang lokasinya bersebelahan dengan Rawa Pening. Candi ini diperkirakan dibangun sekitar abad IX atau di zaman Kerajaan Mataram Kuno.

Sumuran Candi Dukuh

Saat ini, bangunan candi memang belum bisa berdiri seperti bentuk aslinya. Kini kondisinya hanya menyisakan pondasinya saja. Namun, walau begitu artefak-artefak yang merujuk pada benda arkeologis umat hindu kuno masih banyak ditemui di sekitar situs ini. Salah satunya ialah sebuah Yoni yang kemunungkinan besar berada di dalam bilik candi tersebut. Menurut warga, dulu ada beberapa buah arca yang berada di candi ini tetapi sayang arca-arca tersebut sudah hilang dicuri oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Yoni Candi Dukuh

Yoni Candi Dukuh

Pada bulan Juni 2012 yang lalu ekskavasi dilakukan di situs ini. Tujuan utamanya ialah mengembalikkan beberapa komponen candi kebentuk asalnya. Bahkan dalam kegiatan ini di temuan serpihan emas pada tanggal 30 Juni 2012 lalu membuktikan jika candi ini merupakan Candi Hindu yang dibangun abad IX atau sezaman dengan Candi Gedongsongo.

Makara

Selain itu, para pekerja pemugaran Candi Dukuh menemukan pripihan atau kotak batu yang berisi lempengan emas  30 Juni 2012. Pripihan berada di bawah kotak batu yang berada di bawah lantai dasar candi sebagai wujud persembahan dan pengharapan kepada dewa. Emas di pripihan itu terdiri 7 lempengan emas dengan ketebalan tidak lebih 1 cm  dan  berat sekitar 4,1 gram. Pada Candi Hindu biasanya terdapat 9 pripihan.
Kala

Lingga semu

Keberadaan candi ini sebenarnya sudah diketahui sejak lama. Tepatnya ketika friederich pada tahun 1876 melaporkan akan keberadaan candi ini. Dimana dia mengungkapkan bahwa candi ini berukuran 5,80 m x 5,80 m. Arah candi menuju ke timur dengan bentuk badan yang robok kearah timur. Sedangkan kaki masih bisa diketahui bentuknya, termasuk pintu masuk candi tersebut.

Candi Dukuh

Disekitar kecamatan Banyubiru sebenarnya tidak hanya ada bangunan candi Dukuh saja, dilokasi ini Sebenarnya masih banyak ditemukan komponen arkeologis kuno lainnya. Salah satunya ialah sebuah Lingga Yoni yang berada di sebuah situs yang keletakannya di objek wisata bukit cinta di Desa kebondowo. Selain itu ada pula arca nandi dan Yoni di dusun lebu desa Ngrapah. Pemandian Muncul yang tak jauh dari candi Dukuhpun ada tinggalan arkeologisnya sebuah komponen arca dan satu buah Yoni.


NB : dengan anda mengunjungi situs cagar budaya dan sejarah bangsa ini, secara tidak langsung anda telah melestarikan saksi sejarah bangsa yang masih tersisa.. dan jangan biarkan batu-batu kuno tersebut hanya dijadikan sebagai dongeng masa kecil kita, yang lambat laun tentu saja akan punah dikikis jaman..


Selamat Kelayapan..

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

0 komentar:

Posting Komentar

bangs yang bijak adalah bangsa yang hebat mengkritik dan mengapresiasi... mari di komentar?