MAGELANG – Pembersihan abu vulkanik di lantai dan dinding Candi Borobudur dinyatakan selesai setelah dilaksanakan sekitar 12 bulan. Melibatkan ribuan orang serta dana sumbangan 10 negara dan perusahaan multinasional di seluruh dunia, pembersihan bangunan peninggalan wangsa Syailendra ini menghabiskan dana 360 ribu Dollar AS (setara Rp 3,3 miliar)
pemberian penghargaan kepada relawan pembersihan candi borobudur
yang diwakili oleh siswa-siswa berprestasi
Dukungan dana tersebut antara lain dari Jerman, Amerika Serikat, dan Australia, dan Italia. Mereka merasa turut memiliki Candi Borobudur. Begitu tahu candi ini terimbas abu erupsi Merapi, mereka memberikan bantuan dana kepada pemerintah Indonesia melalui UNESCO (United Nations Educational, Scientific, Cultural Organization),” kata Direktur Jenderal UNESCO Irina Bokova dalam penutupan pembersihan Candi Borobudur, Sabtu (19/11) sore
Hal ini membuktikan bahwa keberadaan warisan budaya dunia memang membutuhkan perhatian dan dukungan dari berbagai pihak dari seluruh dunia.”Kepedulian terhadap aset budaya menjadi komitmen jangka panjang yang harus terus dijalankan,” ujar Bokova pada acara yang juga dihadiri Menteri Pendidikan Nasional M. Nuh tersebut.
madam irina dalam acara menanam pohon bodhi
Saat ini, ada sekitar 1.000 warisan budaya dunia. Kepedulian banyak negara seperti yang dilakukan pada Candi Borobudur juga sepatutnya dilakukan pada 999 warisan budaya dunia lainnya.Tidak hanya dana, kata Bokova, bantuan juga diberikan dalam bentuk bantuan teknis seperti pelatihan untuk pembersihan candi. Negara-negara yang terlibat memberikan bantuan teknis tersebut antara lain Jepang dan Italia.
Pembersihan abu vulkanik di Candi Borobudur ini berlangsung selama satu tahun dengan melibatkan 550 relawan dari masyarakat sekitar. ”(Pembersihan) ini melibatkan banyak unsur, tidak memandang suku bangsa dan agama,” katanya.
Setelah pembersihan ini selesai dilaksanakan, UNESCO akan melaksanakan program kerja berikutnya. Yaitu melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat di sekitar Candi Borobudur dengan tujuan meningkatkan keterampilan agar nantinya mereka dapat menambah penghasilan. Untuk program ini, UNESCO membutuhkan tambahan sumbangan dana 500.000 dollar AS (setara Rp 4,6 miliar).
Mendiknas M. Nuh mengatakan, berkat keras relawan dan kepedulian banyak negara serta UNESCO, nilai tangible dan intangible Candi Borobudur tetap dapat terjaga hingga sekarang. ”Candi Borobudur adalah aset dunia yang sungguh luar biasa. Dan kami dari pemerintah Indonesia sungguh berterima kasih atas kerja keras dan kepedulian banyak pihak yang terlibat dalam pembersihan candi ini,” ujarnya.
Setelah pembersihan abu vulkanik ini selesai, Balai Konservasi Peninggalan Borobudur saat ini telah menyiapkan beberapa pekerjaan konservasi untuk menanggulangi dampak abu vulkanik. Pekerjaan yang akan dilakukan antara lain pembersihan kotoran bawah lantai, penanganan kerusakan dan pelapukan batu candi, perbaikan pada bagian lantai stupa teras, maupun stupa induk.
(Nikko Auglandy / Radar Magelang - 19/11/2012)
NB : dengan anda mengunjungi situs cagar budaya dan sejarah bangsa ini, secara tidak langsung anda telah melestarikan saksi sejarah bangsa yang masih tersisa.. dan jangan biarkan batu-batu kuno tersebut hanya dijadikan sebagai dongeng masa kecil kita, yang lambat laun tentu saja akan punah terkikis jaman..
Selamat Kelayapan..
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
0 komentar:
Posting Komentar
bangs yang bijak adalah bangsa yang hebat mengkritik dan mengapresiasi... mari di komentar?