Jumat, 05 Juli 2013 |

Situs Tanjungsari

Relief berupa batu-batuan candi ditemukan di lahan kosong milik Mandani. Di Dusun Nampan, RT/RW ½, Desa Tanjungsari, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Relief tersebut diduga merupakan relief batu dari struktur bangunan candi. Meski demikian, petugas benda cagar budaya, masih belum bisa memastikan ada kaitanya dengan Candi Borobudur atau bukan.


penemuan baru batu candi situs Tanjungsari

Relief tersebut ditemukan kali pertama oleh warga bernama Darto yang juga selaku Kepala Desa Tanjungsari, Kecamatan Borobudur. Saat itu, Darto sedang membantu menggali parit di dekat rumah adiknya, yang bersebelahan dengan dengan lahan milik Mandani. “Saat menggali tanah, saya menemukan sebongkah batu. Kemudian saya mencari di dekat parit tersebut, ternyata juga terdapat batu yang hampir serupa berada di antara semak-semak,” ujar Darto, Rabu (25/1) kemarin.

Kemuncak situs Tanjungsari

Kemudian Darto memberitahu penemuan relief tersebut kepada adiknya yang bekerja di Balai Konservasi Peninggalan Candi Borobudur. Menurut adiknya, batu tersebut adalah relief candi. Di lokasi tersebut juga ditemukan 15 bongkah batu, yang berukuran sekitar 15 x 20 centi meter. Batu-batu tersebut diduga merupakan bagian atau kancingan dari candi. “Saya kemudian melaporkan penemuan batu itu ke pihak Balai Konservasi Peninggalan Candi Borobudur,” tanadasnya.

Yudi Suhartono, selaku Koordinator Kelompok Kerja (Kopja) Dokumentasi dan Publikasi Balai Konservasi Candi Borobudur mengatakan, pihaknya telah meninjau langsung lokasi penemuan batu tersebut. Batu tersebut merupakan bagian dari relief. Jika dilihat dari potongan batu tersebut, merupakan bagian relief Budha sekitar abad VIII hingga abad X. “Benda tersebut dipastikan merupakan benda peninggalan cagar budaya,” ungkapnya saat ditemui di kantor Balai Konservasi Peninggalan Candi Borobudur.

kemuncak situs tanjungsari

Setelah peninjauan langsung ke lokasi, pihak Balai Konservasi meminta untuk mengamankan benda cagar budaya tersebut. Untuk selanjutnya, akan dilakukan penelitian lebih lanjut terkait penemuan benda tersebut. Pihaknya juga belum berani menyimpulkan, kalau benda tersebut merupakan bagian dari candi Borobudur atau bukan. “Kami belum bisa menyimpulkan terkait penemuan benda tersebut, apakah termasuk bagian dari candi Borobudur atau malah candi lainya,” ungkapnya

Kemuncak di Tanjungsari

200 meter dari dusun nampan tepatnya di Dusun Mendalan, Desa Tanjungsari. pada hari itu warga juga di gegerkan oleh penemuan batu candi dengan ukiran bunga dan sebuah komponen arca. saat ini batu candi tersebut telah diamankan oleh balai konservasi perlindungan borobudur.

Kemuncak situs Tanjungsari

Kini yang tersisa di dusun mendangan yaitu 2 buah kemuncak khas agama budha yang sebelumnya berada di dapur rumah warga dan ada di samping masjid. namun hingga berita ini muat. balai konservasi belum menindak lanjuti penemuantersebut.

"Saya tadinya ga tau kalo itu batu candi. pas kemaren gembar gembyor warga dan wartawan heboh lantara penemuan batu candi. saya sudah lama menyimpannya, namun saya kira itu batu biasa. hampir saja batu tersebut saya kepruk (hancurkan) buat nambel jalan" ungkap Sutikno selaku warga mendangan yang meyimpan konponen kemuncak di dapur rumahnya.



NB : dengan anda mengunjungi situs cagar budaya dan sejarah bangsa ini, secara tidak langsung anda telah melestarikan saksi sejarah bangsa yang masih tersisa.. dan jangan biarkan batu-batu kuno tersebut hanya dijadikan sebagai dongeng masa kecil kita, yang lambat laun tentu saja akan punah dikikis jaman..


Selamat Kelayapan..

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

0 komentar:

Posting Komentar

bangs yang bijak adalah bangsa yang hebat mengkritik dan mengapresiasi... mari di komentar?