Kamis, 19 Januari 2012 |

Situs Stupa Glagah

Situs Glagah berada di Dusun Glagah, Desa Sidorejo, Kecamatan Temon, Kulonprogo, DIY. situs ini merupakan sebuah situs purbakala yang memiliki corak berupa sisa bangunan stupa tunggal diatas sebuah umpak. menengok dari peninggalan yang ada di situs ini, besar kemungkinan areal situs ini dijadikan sebagai lokasi peribadatan umat budha pada abad ke 9 dahulu kala

Istriku dengan Situs Stupa Glagah

Saat diadakan penggalian pada tahun 1990 yang lalu, di sekitar situs ini di temukan stupa yang berukuran besar ini.  dan juga dua buak struktur pondas berukuran 4m x 4 m yang terbuat dari batu kali kemungkinan sebuah pondasi stupa ini. Struktur kedua ternyata ditemukan di lokasi yang lebih jauh ke barat dari penemuan pertama. di lokasi tersebut ditemukan dinding bata,d an terdapat beberapa batu berelief, bunga dan sulur-sulur berornamen. yang kemungkinan satu komponen dengan bangunan Stupa.

sebenarnya situs ini sudah lama diketahui keberadananya.sebelumnya peneliti dari badan arkeologi Yogyakarta, Goenadi Nitihaminoto pada 1976 menemukan sebuah perunggu kecil di Desa ini. arca perunggu ini besupa sesosok laki-laki berdiri memegang wajra di satu tangan dan bunga teratai di sisi lain.

Komponen peninggalan situs Glagah

Dalam buku Daftar peninggalan benda purbakala DIY tahun 1985 disitu tertulis tiga buah yoni dan dua lingga ditemukan di dekat desa Karangwuluh. yang tidak jauh dari desa Glagah. itu artintina di selatan Kulon progo dahulu kala terdapat beberapa titik peninggal bangunan candi ataupun situs purbakala yang memiliki corak hindu ataupun Budha.
Stupa Glagah berada di pekarangan milik penduduk setempat. Stupa terbuat dari batu andesit. Demikian pula batu lapik atau alas dari stupa tersebut. Tinggi stupa sekitar 180 Cm, diameter stupa kira-kira 50 Cm, dan batu alas atau lapik stupa berukuran sekitar panjang 70 Cm, lebar 70 Cm, dan tinggi sekitar 70 Cm. Di sisi stupa tersebut juga terdapat batuan lain dengan beberapa ukuran yang diduga merupakan bagian dari peninggalan kuno seperti stupa yang berada di lokasi.


NB : dengan anda mengunjungi situs cagar budaya dan sejarah bangsa ini, secara tidak langsung anda telah melestarikan saksi sejarah bangsa yang masih tersisa.. dan jangan biarkan batu-batu kuno tersebut hanya dijadikan sebagai dongeng masa kecil kita, yang lambat laun tentu saja akan punah dikikis jaman..


Selamat Kelayapan..

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO